RadarKotaNews, Jakarta – Pusat perbelanjaan tanah abang pekan lalu banyak masyarakat berbondong – bondong membeli peralatan pembelanjaan untuk perayaan Hari Raya Idul Fitri 1442 H di tengah pandemi.
Pasar Tanah Abang terpantau mulai ramai sejak 1 Mei 2021. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bahkan mencatat jumlah pengunjung yang datang pada Sabtu mencapai 200 persen dari kapasitas.
Sekertaris Umum Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia (SEMMI) Cabang Jakarta Pusat, Muhammad Jamaludin
turut menanggapi “Tak terlihat ada yang berjaga jarak yang dilakukan oleh para pengunjung di Tanah Abang saat berbelanja. banyak juga pengunjung yang masih berupaya tidak menerapkan protokol kesehatan dengan memakai masker.”
“Berkerumun di tengah pandemi seperti saat ini menimbulkan risiko yang tinggi, khususnya yang terkait penularan Covid-19. Apalagi jika berkerumun dilakukan tanpa menggunakan protokol kesehatan seperti menjaga jarak dan memakai masker,” kata Jamal, Minggu (16/5/2021)
Menurutnya, Dengan terjadinya kasus kerumunan di pusat perbelanjaan tanah abang, Kombes Hengki Hariadi selaku Kapolres Jakarta pusat telah kecolongan dengan membludaknya masyarakat yang berbelanja dan melanggar telegram Kapolri tentang PPKM.
Mahasiswa dari Universitas Nadlatul Ulama itu menegaskan, Kasus kerumunan di pusat perbelanjaan tanah abang sangat di sayangkan, karena pemerintah sejauh ini berjuang untuk menormalisasi situasi covid 19 telah sia-sia, Polres Jakarta Pusat selaku penegak hukum telah kecolongan maka perlu adanya evaluasi.
“Kami selaku elemen mahasiswa telah berupaya berkomunikatif dengan Polres Jakarta Pusat dalam rangka melawan Covid 19 namun tidak ada nya balasan sehingga menimbulkan banyak kasus baru di Jakarta Pusat tentang Protokol Kesehatan seharusnya kita hari ini bergotong royong dalam melawan Covid 19,” tutup Jamal. (Id)
sumber: radarkotanews.com