Diskusi dan konsolidasi di lakukan oleh organisasi serikat Mahasiswa Muslimin indonesia ( SEMMI ) se-Jakarta raya dengan Tema: MENGUKUR KINERJA BIN DALAM DETEKSI DINI TERHADAP TERORISME DAN RADIKALISME, narasumber/pembicara dari diskusi dan konsolidasi ini diisi oleh para Ketua-ketua cabang SEMMI antara lain ketua Semmi cabang Jaktim,jakpus, Jaksel, Depok dan Tanggerang Selatan.
Diskusi yg berlangsung pada Jum’at 16 april 2021 berjalan dengan lancar walaupun melalui via google meet namun partisipasi tidak kalah Seru dan tidak kalah banyak dari Diskusi ofline, sekitar puluhan peserta dari setiap cabang yg berbeda turut hadir untuk menyaksikan perbincangan dan konsolidasi oleh para ketua-ketua cabang.
Adapun pandangan yang di keluarkan oleh Gawi Yaur Ketua cabang serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia ( SEMMI ) Jakarta Timur, dari pemaparan pembukaan dengan pendekatan epistemologi tentang intelijen dan sejarah intelejen di Indonesia sampai pada penilaian terhadap kinerja Badan Intelijen Negara ( BIN ) dengan melihat konteks beberapa kejadian terorisme beberapa Minggu yg lalu.
Gawi Yaur sebagai ketua SEMMI Jaktim “melihat bahwa badan intelijen negara masih lemah dalam hal mengumpulkan informasi dan deteksi dini terhadap peredaran kumpulan-kumpulan kelompok terorisme dan faktor-faktor penyebab tindakan teror, akibat dari lemahnya kinerja BIN ini maka Indonesia kecolongan dengan adanya kejadian bom bunuh diri di depan gereja katedral Makasar bulan Maret lalu,dan penyerangan terhadap MABES POLRI.”
Dampak daripada peristiwa tersebut mulailah bermunculan stigma-stigma yg menyudutkan umat Islam karena simbol Islam yg di gunakan oleh para pelaku,saya menilai kejadian ini berpotensi memecah belah kesatuan umat beragama di Indonesia.
Gawi menambahkan “kita tahu bersama bahwa BIN di tugaskan untuk mencari dan mengumpulkan informasi dengan pendekatan ilmiah menjadi suatu produk yg nantinya di berikan kepada presiden sebagai bahan pertimbangan beijakan nasional sehingga semua perangkat negara yg berkaitan dengan keamanan Pun turut serta mengambil perannya masing-masing.”
Apabila lembaga keamanan negara seperti MABES POLRI kemarin di serang dan di nilai lemah maka tidak terlepas dari lemahnya kinerja BIN yg masih di pimpin oleh Budi Gunawan.
Kejadian kemarin tidak ada hubungannya dengan Islam. Islam bukan terorisme dan badan intelijen negara harus bertanggung jawab. Tegasnya
sumber: suaranesia.co