TAUSIAH KEAGAMAAN
AKHLAK YANG MULIA: HUSN AL-ZHANN (2)
PENGERTIAN AL-ZHANN
Ahmad Thib Raya
Jakarta-Matraman Dalam, Rabu pagi, 14-4-2021
Al-Zhann yaitu pengetahuan yang tidak meyakinkan tentang sesuatu. Hal ini dikaitkan dengan sebuah pengetahuan atau berita yang belum dapat dipercaya kebenarannya. Kata ini juga dikaitkan dengan sebuah pengetahuan yang meyakinkan yang diperoleh melalui pengamatan (tadabbur), bukan melalui pancaindera.
Menurut Ibn al-Jauzy, pada dasarnya al-zhann itu ialah keyakinan terhadap salah satu dari dua hal yang berlawanan di dalam diri manusia. Lawannya adalah al-syakk, yang berarti keraguan. Keraguan yaitu ketidakyakinan terhadap dua hal berlawanan di dalam jiwa.
Al-Zhann di dalam Al-Qur’an mengandung 3 makna, yaitu
1. Al-Zhann berarti al-Syakk, yang berarti ragu-ragu, keraguan, yang terkandung di dalam QS. Al-Jatsiyah [45]: 24: Dan mereka berkata: “Kehidupan ini tidak lain hanyalah kehidupan di dunia saja, kita mati dan kita hidup dan tidak ada yang akan membinasakan kita selain masa”, dan mereka sekali-kali tidak mempunyai pengetahuan tentang itu, mereka tidak lain hanyalah menduga-duga saja.
Kata al-zhann dalam ayat digunakan untuk menunjukkan sesuatu yang diragukan atau sesuatu yang diduga-duga kebenarannya. Sebab, manusia tidak memiliki penetahuan yang pasti tentang apa yang akan terjadi di dunia ini. Mereka hanya menduga-duga belaka.
2. Al-Zhann berarti al-Yaqīn, yang berarti keyakinan, seperti yang terdapat di dalam QS. Al-Baqarah [2]: 46: (yaitu) orang-orang yang meyakini, bahwa mereka akan menemui Tuhannya, dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya.
Kata al-zhann yang digunakan di dalam ayat ini menujukkan suatu kepastian. Orang=-orang yang berima memiliki keyakinan yang kuat bahwa mereka pasti akan bertemu dengan Tuhan mereka, dan sesungguhnya mereka pasti akan kembali kepada-Nya.
3. Al-Zhann berarti al-Kadzib, yang berarti kedustaan, yang teradpat di dalam QS. Al-Najm [53]: 28: Dan mereka tidak mempunyai sesuatu pengetahuanpun tentang itu. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan. Dan sesungguhnya persangkaan itu tiada berfaedah sedikitpun terhadap kebenaran.
Kata al-zhann dalam ayat ini menunjukkan makna persangkaan. Manusia tidak memiliki pengetahuan sedikit pun tentang kepastian sesuatu yang akan terjadi pada mereka. Mereka hanya mengikuti sangkaan mereka belaka.
Perbedaan makna al-zhann di dalam ayat-ayat di atasa hanya disebabkan karena perbedaan konteks yang dibicarakan dalam setiap kalimat. Semua kata ini menunjukkan makna yang positif. Lalu kata ini disandarkan dengan kata yang lain, su’u dan husn, sehingga artinya menjadi berbeda. Su’u al-zhann berarti buruk sangka dan husnu al-zhann berarti baik sangka.
sumber: facebook.com/ahmad.thibraya.12