telusur.co.id – Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Hamdan Zoelva angkat bicara mengenai isu frase agama yang hilang di peta jalan pendidikan di Indonesia. Menurut konstitusi, agama tidak sekedar kata atau frasa bunga-bunga dalam peta jalan pendidikan nasional Indonesia, tetapi peta dan arah pendidikan itu sendiri haruslah meningkatkan keimanan, ketakwaan dan akhlak mulia. “Agama menjadi fondasi dan sekaligus arah diknas kita,” ungkap Hamdan Zoelva dalam keterangan melalui media sosialnya, Kamis.
UU Sisdiknas yang menentukan tujuan pendidikan nasional yaitu untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia pun diabaikan dalam peta jalan itu.
Peta jalan yang terbaca dalam publikasi Mendiknas, hanya menyiapkan bagaimana seharusnya pendidikan menjawab tantangan era digital dengan ilmu dan keterampilan yang cukup, tetapi jiwa yang tidak terisi. “Akhirnya kita hanya menyiapkan robot, yang jiwanya tidak ada.”
Jika diteliti, sejak awal pembuatan peta jalan, tidak pernah terpikir konstitusi, UU dan nilai-nilai agama. Maka wajar peta jalan, telah keluar dari jalan konatitusi dan jiwa bangsa. “Arah pendidikan kita tidak lagi berpijak pada nilai-nilai Pancasila,” tandasnya. [ham]
sumber: telusur.co.id