TAUSIAH KEAGAMAAN
HAKIKAT MEMBERI (4)
KEUTAMAAN PEMBERIAN
Ahmad Thib Raya
Jakarta-Matraman, Kamis subuh, 21-1-2021
Ada sejumlah dalil dari ayat-ayat di dalam Al-Qur’an dan hadis-hadis Rasulullah yang menggambarkan tentang pemberian dan keutamaannya. Hal ini dapat dilihat dalam berbagai ayat Al-Qur’an. Di antaranya adalah terdapat di dalam QS. Al-Baqarah [2]: 195. Allah memerintahkan hamba-hamba-Nya untuk memberi.
وَأَنفِقُواْ فِي سَبِيلِ ٱللَّهِ وَلَا تُلۡقُواْ بِأَيۡدِيكُمۡ إِلَى ٱلتَّهۡلُكَةِ وَأَحۡسِنُوٓاْۚ إِنَّ ٱللَّهَ يُحِبُّ ٱلۡمُحۡسِنِينَ ١٩٥
195. dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.
Ada empat pesan penting yang disampaikan oleh Allah di dalam ayat di atas, yaitu:
1. Perintah untuk memberi dalam bentuk infak. Infakkanlah (belanjakanlah, serahkan, berikanlah) sebahagian dari harta benda yang engkau miliki di jalan Allah, di jalan kebaikan untuk menegakkan kalimat Allah, dan jalan untuk menegakkan agama Allah. Kata “jalan Allah” di dalam ayat ini menunjukkan semua jalan sesuai dengan aturan Allah dan jalan-jalan yang diridai Allah.
2. Larangan kepada semua manusia untuk menjatuhkan diri ke dalam kebinasaan. Larangan ini menunjukkan bahwa setiap orang yang membelanjakan harta bendanya sesuai dengan kemampuannya. Tidak berlebihan dalam membelanjakan harta hingga dia mengalami kesulitan dan kesusahan dalam menjalani kehidupannya karena hartanya banyak dibelanjakan di jalan Allah. Oleh sebab itu, yang dibelanjakan itu hanyalah sebahagian dari harta yang engkau miliki.
3. Perintah untuk berbuat baik dalam ayat di atas berlaku umum untuk siapa saja. Bisa ihsan untuk dirimu sendiri, bisa ihsan untuk orang lain, bisa ihsan kepada makhluk Allah yang lain, dan bisa pula ihsan kepada Allah sebagai pemberi nikmat. Kata ihsan itu diartikan dengan perbuatan baik yang lebih kepada semua pihak. Yang dimaksud dengan perbuatan baik yang lebih itu adalah perbuatan kebaikan yang lebih daripada kebaikan yang minimum. Seperti Anda memberi kepada seseorang lebih daripada upah yang sebenarnya harus dia terima, memberi lebih daripada gaji yang harusnya diterima.
4. Orang-orang yang berbuat kebaikan yang lebih itu dicintai oleh Allah, menjadi kekasih Allah Swt.
sumber: facebook.com/ahmad.thibraya.12
Follow Berita Syarikat Islam di Google News