TAUSIAH KEAGAMAAN
HAKIKAT KASIH SAYANG (8)
APA MAKNA KASIH SAYANG?
Ahmad Thib Raya
Jakarta-Matraman, Rabu subuh, 30-12-202
Kata kasih dan sayang adalah dua kata yang selalu menyatu dalam ungkpan kita. Keduanya tidak pernah terlepas satu sama lain. Tidak diucapakan kasih kalau tidak disertai sayang, sebaliknya tidak diucapkan sayang kalau tidak diucapkan lebih dahulu kasih.
Penyatuan kedua kata ini bagaikan kesatuan garam dengan rasa asinnya, gula dengan manisnya. Meskipun demikian, kedua itu itu juga seringkali digunakan secara terpisah, seperti dalam ungkapan „kasihku“ dan „sayangku.“ Mesikupn keduanya selalu berpasangan, tetapi maknanya bisa berbeda secara hakiki antara satu dengan yang lain.
Selain penggabungan kedua kata itu, kedua kata ini seringkali digabungkan dengan kata ‘cinta’, sehingga menjadi ‘cinta, kasih, dan sayang.’ Antara ketiga kata ini terdapat perbedaan makna yang sangat mendalam.
Kita mulai dengan pengertian ‘cinta’. ‘Cinta’, yaitu suka sekali, sayang benar, kasih sekali, dan ingin sekali. Mencintai sesuatu berarti suka sekali terhadap sesuatu itu.
Kata ‘kasih’ dan ‘sayang’ merupakan kata baku yang berasal dari bahasa Indonesia sendiri. Secara etimologi kasih adalah suatu perasaan sayang, cinta dan suka kepada sesuatu atau seseorang. Menaruh kasih berarti menyayangi dan mencintai. Kasih mesra berarti sangat kasih, kasih yang berlebihan.
Kata ‘sayang’ juga merupakan kata baku bahasa Indonesia. Secara etimologi kata ‘sayang’ berarti ‘kasih sayang, cinta, dan kasih kepada seseorang.’ Seperti dalam ungkapan: “Tidak ada ibu yang tidak sayang kepada anaknya.” Kesanyangan berarti ‘cinta kasih, yang sangat disayang, kekasih. Penyayang, yaitu pengasih dan pencinta, bersifat belas kasihan.
Di dalam penjelasan pengertian kata ‘kasih’ dan ‘sayang’ dalam uraian di atas terlihat bahwa hampir tak bisa dibedakan antara hakikat makna masing-masing. Kasih itu palalah sayang, dan sayang itu pula yang berarti sayang. Demikian pula, antara cinta, kasih, dan sayang.
sumber: facebook.com/ahmad.thibraya.12