TAUSIAH KEAGAMAAN
HAKIKAT SYUKUR (1)
PENGERTIAN SYUKUR (1)
Ahmad Thib Raya
Jakarta-Matraman, Sabtu pagi, 19-12-202
Kata “syukur” adalah kata yang sudah sangat populer di kalangan kita, baik di media masa elektronik, media masa cetak, maupun media-media lainnya. Kepopulennya disebabkan karena kata sudah menjadi bahasa baku bahasa Indonesia.
Kata “syukur” ini pada mulanya bukanlah milik atau lahir dari bahasa Indonesia sendiri, tetapi berasal dari kosa kata bahasa Arab. Tidak ada yang tahu sejak kapan kata ini digunakan di dalam bahasa Indonesia. Tetapi yang jelas, kata ini digunakan setelah terjadi asimilasi budaya antara budaya Islam dan budaya Nusantara pada masa dahulu ketika Islam tersebar di Nusantara. Sudah tentu, bahwa yang menggunakan pada masa-masa awal itu adalah penganjur dan mubalig Islam, serta ulama yang menyebarkan agama Islam ketika itu.
Di samping kata “syukur” kita juga mengenal beberapa istilah yang terkait yaitu, kata “syukuran” dan “tasyakuran.” Keduanya juga berasal dari kata “syukur.” Kata “syukuran” diartikan dengan ucapan dan mengadakan selamatan untuk bersyukur kepada Tuhan, misalnya karena terhindar maut, terhindar dari penyakit, dan sebagainya. Kata “tasyakuran” tidak ditemukan di dalam KBBI. Ini berarti bahwa kata ini belum menjadi kata baku dalam bahasa Indonesia.
Penggunaan kata syukur di dalam bahasa Indonesia seringkali dirangkaian dengan kata “alhamdulillah” sehingga susunannya menjadi “syukur al-hamdulillah.” Penggunaan seperti ini sudah sangat populer digunakan dalam bahasa sehari-hari, dalam bahasa pergaulan kita. Misalnya, “syukur al-hamdulillah” saya lulus dalam ujian dengan nilai Cumlaude.
Penggunaan kata “syukur” juga seringkali dikaitkan dengan kata “puja dan puji” sehingga menjadi “puja dan puji syukur” seperti dalam kalimat yang sering kita ucapkan atua sering kita dengart dalam kalimat pembukaan acara. Misalnya ucapan yang berbunyi “Mari kita memanjaktkan puja dan puji syukur ke hadirat Allah Swt….”
Mungkin juga kita tidak menggunakan kata “syukur” di dalam ucapan kita seperti ketika Anda ditanya tentang kabar Anda. “Bagaiman kabar Pak. Jawabnya: “Alhamdulillah.” Ucapan ini juga sudah menunjukkan “Syukur alhamdulillah.”
Demikian populernya kata “syukur” dan ungkapan yang terkait dengannya di dalam bahasa Indonesia. Bagaimana penggunaan kata “syukur” dan makanya di dalam bahasa Arab, akan diuraikan besok.
sumber: facebook.com/ahmad.thibraya.12