TAUSIAH KEAGAMAAN
HAKIKAT TAWAKAL (4)
PERINTAH ALLAH UNTUK BERTAWAKAL (1)
Ahmad Thib Raya
Cirebon-Hotel Metland, Ahad subuh, 13-12-2020…
Orang beriman harus menjadikan Allah sebagai tempat bersandar (al-Wakil). Allah menyatakan di alam QS. Al-Ra’d [13]: 30:
كَذَٰلِكَ أَرۡسَلۡنَٰكَ فِيٓ أُمَّةٖ قَدۡ خَلَتۡ مِن قَبۡلِهَآ أُمَمٞ لِّتَتۡلُوَاْ عَلَيۡهِمُ ٱلَّذِيٓ أَوۡحَيۡنَآ إِلَيۡكَ وَهُمۡ يَكۡفُرُونَ بِٱلرَّحۡمَٰنِۚ قُلۡ هُوَ رَبِّي لَآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ عَلَيۡهِ تَوَكَّلۡتُ وَإِلَيۡهِ مَتَابِ ٣٠
30. Demikianlah, Kami telah mengutus kamu pada suatu umat yang sungguh telah berlalu beberapa umat sebelumnya, supaya kamu membacakan kepada mereka (Al Quran) yang Kami wahyukan kepadamu, Padahal mereka kafir kepada Tuhan yang Maha Pemurah. Katakanlah: “Dia-lah Tuhanku tidak ada Tuhan selain dia; hanya kepada-Nya aku bertawakal dan hanya kepada-Nya aku bertobat”.
Di dalam ayat ini Allah Swt. menerangkan: 1) bahwa Nabi Muhammad Saw adalah utusan Allah Swt. yang diutus kepada suatu umat yang telah berlalu sebelumnya beberapa umat yang lain, 2) bahwa Muhammad Saw mempunyai tugas untuk membacakan atau menyampaikan kepada umat manusia apa yang telah diwahyukan Allah kepadanya, 3) Bahwa Allah adalah Tuhan yang Maha Esa yang tidak ada Tuhan yang boleh disembah selain dia, 4) Bahwa Allah Tuhan Yang Maha Esa itu adalah tempat bertawakal, dan 5) Bahwa Allah adalah tempat bertobat atasa dosa-dosa yang telah dilakukan.
Tawakal mengantar kita untuk menggapai cinta Allah swt. menyatakan di dalam QS. Ali Imran [3]: 159:
فَبِمَا رَحۡمَةٖ مِّنَ ٱللَّهِ لِنتَ لَهُمۡۖ وَلَوۡ كُنتَ فَظًّا غَلِيظَ ٱلۡقَلۡبِ لَٱنفَضُّواْ مِنۡ حَوۡلِكَۖ فَٱعۡفُ عَنۡهُمۡ وَٱسۡتَغۡفِرۡ لَهُمۡ وَشَاوِرۡهُمۡ فِي ٱلۡأَمۡرِۖ فَإِذَا عَزَمۡتَ فَتَوَكَّلۡ عَلَى ٱللَّهِۚ إِنَّ ٱللَّهَ يُحِبُّ ٱلۡمُتَوَكِّلِينَ ١٥٩
159. Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu[urusan duniawi. kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, Maka bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakal kepada-Nya.
Ayat ini menerangkan kepada Nabi Muhammad Saw. bahwa karena dengan rahmat Allah Swt. kepadanya sehingga Nabi berlaku lemah lembut terhadap orang-orang fakir. Dengan kelembutan Rasulullah itu, maka orang-orang kafir dapat takluk dan beriman atas apa yang dibawa oleh Nabi Muhammad Saw. Sekiranya Nabi Muhammad Saw bersikap keras teradap orang-orang kafir itu, maka pastilah mereka menjauhi Nabi Muhammad Saw. Sebagai salat satu wujud kelembutan Nabi Muhammad dalam melaksanakan dakwahnya ialah memaafkan mereka, memohonkan ampun atas dosa-dosa mereka dan bermusyawarah dengan mereka dalam berbagai urusan. Allah memerintahkan kepada Nabi Muhammad Saw, untuk tetap bertekad untuk melaksanakan amal dan melaksanakan semua kegiatannya sesuai dengan tuntunan Allah Swt, dan bertawakal kepada Allah atas apa yang telah dilakukannya. Orang-orang yang bertawakal itu yang dapat menggapai cinta Allah Swt.
Ayat-ayat di atas tidak hanya menggambarkan keutamaan sifat tawakal, serta keutamaan orang-orang yang berserah diri kepada Allah, tetapi juga perintah untuk bertawakal.
sumber: facebook.com/ahmad.thibraya.12
Follow Berita Syarikat Islam di Google News