BOGOR (LEAD.co.id) – Pengurus Pertahanan Ideologi Sarekat Islam (PERISAI) Kota Bogor melaksanakan Webinar Nasional bertema “Tirto Adhi Soerjo dan Semangat Literasi Anak di Masa Pandemi Covid-19″, pada Rabu (2/12/2020).
“Tirto Adhi Suryo adalah tokoh penting dalam sejarah bangsa. Dia adalah pendiri Medan Prijaji, Surat Kabar pertama sebelum bangsa ini merdeka,” terang Ketua Cabang PERISAI Kota Bogor, Dinal Gusti di sela diskusi yang dilakukan secara online (Webinar).
Dinal mengatakan, diskusi yang menelisik sosok Pahlawan Nasional, Tirto Adhi Soerjo ini adalah upaya PERISAI Kota Bogor untuk menjaga dan merawat semangat literasi anak. Menurutnya, sosok Tirto Adhi Soerjo (TAS), adalah tokoh penting dalam sejarah Perjuangan Bangsa.
“Tulisan-tulisan kritisnya sangat ditakuti oleh Kolonial Belanda pada saat itu. Selain seorang Jurnalis, Sosok Tirto juga identik dengan Sarekat Dagang Islam (SDI) dan juga Sarekat Islam (SI),” sebut Dinal.
Dia juga mengatakan, Tirto adalah Aktivis brilian yang memiliki komitmen tinggi pada kemanusiaan. Sekalipun mati di usia yang relatif muda (37 tahun), namun sejarah Perjuangan Tirto selalu abadi dalam ingatan generasi muda.
“Darinya kita belajar bahwa Literasi mampu menjadi sarana pembebasan,” sebut alumni Universitas Ibn Khaldun Bogor ini.
Sementara itu, Sekretaris Umum PERISAI Kota Bogor, Din Muhammad mengatakan bahwa, kegiatan ini diakhiri dengan pengumuman pemenang sayembara menulis cerpen anak.
“Ini adalah bagian dari tanggung jawab pemuda untuk mewadahi semangat literasi anak selama Pandemi Covid-19,” sebut dia.
Terkait itu, Dinal menyatakan bahwa, pembahasan sejarah Tirto Adhi Soerjo tentu relevan dengan situasi dunia saat ini yang sedang dikoloni oleh virus berbahaya bernama Covid-19.
Webinar Nasional tentang Tirto Adhi Soerjo ini secara resmi dibuka oleh Wali Kota Bogor, Dr. Bima Arya dan diikuti oleh sejumlah Tokoh Nasional seperti Kak Seto Mulyadi (Ketua Umum Lembaga Perlindungan Anak Indonesia), Iskandarsyah (Aktivis Senior), Putri Khairunnisa (Aktivis Milenial, Mantan Miss Asia), dan Oktasari Sabil (Aktivis Perempuan).
Dalam sambutannya, Bima Arya menekankan pentingnya menumbuhkan budaya literasi sejak usia dini. Menurutnya, aplikasi seperti YouTube dan game online begitu dominan, karena itu ketergantungan pada gadget sebisanya mungkin harus dieliminir sejak usia dini.
“Di era digital ini, di mana gadget begitu mendeterminasi kehidupan anak secara khusus, faktanya cenderung memberikan efek buruk bagi perkembangan anak,” kata Bima saat membuka Webinar ini.
Padilah Pambudi, Ketua Pelaksana kegiatan ini mengapresiasi Wali Kota Bogor, Dr. Bima Arya, Kepala Dinas Pendidikan Kota Bogor, Drs. H. Fahrudin, Kak Seto, Kak Iskandarsyah, Kak Putri Khairunnisa, Kak Oktasari Sabil, sponsor kegiatan dan juga seluruh pelajar SMP Kota Bogor yang menjadi peserta lomba menulis cerpen bertema “Bogor Berlari Melawan Covid-19”.
“Secara khusus kami mengucapkan terimakasih kepada Bapak Wali Kota Bogor, Dr. Bima Arya karena telah berkenan hadir dalam webinar nasional ini,” kata Padilah.
Menurutnya, kegiatan ini sebagai bentuk ikhtiar dan sinergi bersama pemerintah Kota Bogor untuk mewujudkan Visi Kota yang ramah keluarga dan juga layak anak. “Insyaallah seluruh karya mereka yang berjumlah 107 ini akan kami bukukan,” tambah dia.
Dirinya mengatakan, yang menjadi keutamaan dari seluruh naskah mereka adalah ketulusan dalam berkarya. Karena, lanjut dia, hampir seluruh cerita pendek mereka mewakili apa yang selama ini menjadi keluh kesah anak selama Pandemi Covid-19 ini.
“Semoga Kota Bogor kelak akan memiliki penulis-penulis hebat seperti Pramoedya Ananta Toer, Umar Kayam atau Andre Hirata,” pungkasnya.
sumber: lead.co.id