ARAHKATA – Kepolisian Republik Indonesia mendapat apresiasi positif dari organisasi Kemahasiswaan. Di mana, Pengurus Besar Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia (PB SEMMI), mengapresiasi kinerja polri yang telah berhasil mengungkap kasus-kasus besar yang terjadi di tanah air.
Dari kasus-kasus besar yang terjadi dan berhasil diungkap oleh satuan Polri, yakni penangkapan buronan kasus hak tagih atau Cessie Bank Bali, Djoko Tjandra di Malaysia dan kebakaran hebat Gedung Kejaksaan Agung RI di Jakarta, menjadi nilai positif bagi institusi polri yang memang dalam beberapa waktu terakhir menjadi perhatian di tanah air.
Berhasilnya pengungkapan kasus-kasus, tersebut nama Komisaris Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, terbawa-bawa. Pasalnya salah satu jenderal di institusi kepolisian ini mencuat harum, khususnya di indera penciuman para aktivis organisasi di tanah air.
Ketua Umum PB SEMMI Bintang Wahyu Pamungkas mengatakan, penangkapan Djoko Tjandra di Apartemen mewahnya di Malaysia mendapat perhatian besar masyarakat Indonesia. Djoko Tjandra merupakan buronan yang dikenal licin dan punya akses lobby yang tidak kecil kepada sejumlah elit Indonesia.
“Keberhasilan Bareskrim meringkus Djoko Tjandra membuat Mabes Polri mendapat apresiasi yang besar dari masyarakat. Ini menjadi kado manis di tengah merosotnya indeks kepercayaan masyarakat terhadap institusi Polri,” ujar Bintang, kepada Arahkata.com, Jum,at, (20/11).
Selain itu, kebakaran hebat menghanguskan Gedung Kejaksaaan Agung RI pada Sabtu, 22 Agustus 2020, yang menyebabkan sejumlah spekulasi, yang mana Sigit memberikan penjelasan penyebab kebakaran Gedung Kejaksaan Agung RI bukan karena hubungan arus pendek tapi diduga karena open flame atau nyala api terbuka.
“Ada unsur pidana pada peristiwa itu. Setelah memeriksa 131 orang saksi Bareskrim Polri menetapkan delapan orang tersangka,” terang Bintang, mengutip keterangan Sigit.
Bintang mengungkapkan, dalam pandangan dirinya sebagai pimpinan organisasi mahasiswa Islam, saat menjadi Kapolda Banten adalah periode yang paling menarik dalam karir Komjend Pol. Listyo Sigit Prabowo sebagai anggota Polri.
“Disebut menarik karena penerimaan masyarakat Banten yang dikenal sangat religius dan termasuk yang fanatik dalam menjalankan syariat agama bisa menerima kehadiran Listyo Sigit Prabowo yang non muslim,” ungkapnya.
Bukan saja menerima, tokoh masyarakat, tokoh agama dan Ulama Banten pada akhir mempunyai hubungan yang sangat dekat, erat, bahkan akrab dengan Sigit. Bisa jadi masyarakat Banten kadung jatuh cinta pada sosok bersahaja dan humanis ini. Meski cenderung pendiam sejatinya Sigit adalah sosok pembelajar, pendengar yang baik dan perhatian terhadap lingkungannya.
“Saya tidak keberatan jika pernyataan ini diangap berlebihan, tetapi saya meyakini demikian karena faktanya ditunjukan oleh 3.000 (tiga ribu) Ulama Banten berkumpul di Kampung Petir, Serang, Banten dalam acara Istighosah yang digelar pertengahan November 2019 mendoakan agar Listyo Sigit Prabowo dipercaya sebagai Kapala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Polri,” pungkasnya.
Editor: Mohammad Irawan
sumber: arahkata.pikiran-rakyat.com