TAUSIAH KEAGAMAAN
HAKIKAT IKHLAS (3)
HADIS-HADIS TENTANG IKHLAS
Ahmad Thib Raya
Jakarta-Matraman, Selasa pagi, 17-11-2020
Kata إخلاص dan beberapa derivasinya ditemukan dalam beberapa teks hadis Rasulullah saw. Di dalam hadis-hadisnya itu Rasulullah saw. mendorong umatnya untuk senantiasa bersikap ikhlas dalam melakukan amal dan perbuatan. Sekecil apapun amal yang dilakukan yang disertai keikhlasan, akan menjadi amal yang tercatat pahalanya di sisi Allah swt. Amala yang besar yang dilakukan tanpa keikhlasan, akan menjadi sia-sia, dan yang didapat dari amal itu ialah apa yang dilakukannya. Hadis riwayat Muslim dari Abu Hurairah:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّهُ قَالَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَنْ أَسْعَدُ النَّاسِ بِشَفَاعَتِكَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَقَالَ لَقَدْ ظَنَنْتُ يَا أَبَا هُرَيْرَةَ أَنْ لَا يَسْأَلَنِي عَنْ هَذَا الْحَدِيثِ أَحَدٌ أَوَّلُ مِنْكَ لِمَا رَأَيْتُ مِنْ حِرْصِكَ عَلَى الْحَدِيثِ أَسْعَدُ النَّاسِ بِشَفَاعَتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ مَنْ قَالَ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ خَالِصًا مِنْ قِبَلِ نَفْسِهِ (رواه مسلم)
Dari Abu Hurairah, sesungguhnya ia berkata. Aku bertanya kepada Rasulullah: Siapakah di antara manusia yang paling bahagia dengan syafa’atmu di hari kiamat? Rasulullah lalu bersabda: “Sesungguhnya aku sudah menduga wahai Abu Hurairah, bahwa belum ada seorang yang bertanya tentang hal ini terlebih dahulu selain daripada engkau karena aku melihat bahwa engkau ingin sekali mengetahui tentang hal itu: “Orang yang paling berbahagia dengan syafaatku di hari kiamat nanti ialah orang yang mengucapkan kalimat Laa ilaaha illaa Allah dengan ikhlas dan tulus dari dirinya. (HR Muslim).
Hadis riwayat al-Nasa’I dari Abu Umamah al-Bahily menerangkan:
عَنْ أَبِي أُمَامَةَ الْبَاهِلِيِّ قَالَ جَاءَ رَجُلٌ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ أَرَأَيْتَ رَجُلًا غَزَا يَلْتَمِسُ الْأَجْرَ وَالذِّكْرَ مَالَهُ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا شَيْءَ لَهُ فَأَعَادَهَا ثَلَاثَ مَرَّاتٍ يَقُولُ لَهُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا شَيْءَ لَهُ ثُمَّ قَالَ إِنَّ اللَّهَ لَا يَقْبَلُ مِنْ الْعَمَلِ إِلَّا مَا كَانَ لَهُ خَالِصًا وَابْتُغِيَ بِهِ وَجْهُهُ. (رواه النسائي)
Dari Abu Umamah al-Bahily, ia berkata. Seseorang telah datang kepada Rasulullah lalu berkata: “Tidakkah engkau memperhatikan orang yang melakukan peperangan hanya karena mendapatkan pahala dan peringatan, apakah yang akan ia peroleh? Rasulullah lalu menjawab: “Ia tidak mendapatkan apa pun, diulangnya hal itu sebanyak 3 kali. Rasulullah lalu berkata kepadanya. Tidak ada yang ia dapatkan. Kemudian Rasulullah berkata: “Sesungguhnya Allah swt. tidak akan menerima amal, kecuali di dalamnya ada keikhlasan bagi pelakunya dan hanya mencari keridaan Allah swt.” (HR al-Nasa’i).
sumber: facebook.com/ahmad.thibraya.12