Jakarta – Lembaga Bantuan Hukum Pengurus Besar Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia menanggapi Tindakan Polisi di Kampus Unisba Jabar dalam menghadapi Demonstrasi Penolakan UU Omnibuslaw.
“Kami menyayangkan tindakan Polisi memberikan gas air mata kedalam Kampus Unisba Bandung Jawa Barat sampai terpecahnya kaca fasilitas kampus” Ujar Gurun Arisastra, Direktur LBH PB SEMMI saat ditemui Wartawan di Jalan Taman Amir Hamzah, Menteng, Jakarta Pusat (11/10/2020).
Gurun juga menambahkan tindakan tersebut semestinya tidak dilakukan oleh Pihak Kepolisian.
“Semestinya aparatur negara tidak boleh melakukan hal begini, dia harus melindungi, kedepankan upaya Preventif (pencegahan) bukan Represif (penindakan) yang tidak terukur sehingga fasilitas kampus menjadi rusak. Tempat pendidikan jangan diganggu, jangan dirusak. Orang-orang yang menyampaikan pendapat adalah orang-orang berpendidikan, Wajar mereka berada dan berlindung ditempat pendidikan” Ungkap Gurun Arisastra, S.H.
Lebih lanjut Gurun menyampaikan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia lebih baik mencopot Kepala Kepolisian Daerah Jawa Barat.
“Sebaiknya Bapak Kapolri mencopot Kapolda Jawa Barat, karena anak buahnya sudah melakukan tindakan melewati batas, tidak mengedapankan upaya pendekatan persuasif dan Preventif (Pencegahan) justru melakukan upaya-upaya represif yang berbahaya dan tidak terukur serta tidak pada tempatnya.” Tutup Gurun Arisastra.
sumber: lensamahasiswa.com
