SARAPAN ROHANI PAGI
SELASA, 29 SEPTEMBER 2020
MUHASABAH (INTROSPEKSI DIRI) (7)
LANHKAH-LANGKAH DAN BUAH DARI MUHASABAH
Ahmad Thib Raya
UIN Jakarta
Perkara yang kelima yang ditanyai atau dipertanggungjawabkan di akhirat nanti adalah ilmu dan pengetahuan yang kita miliki.
Ilmu pengetahuan yang dimiliki seseorang juga anugerah Allah swt. yang amat besar. Dengan ilmu pengetahuan, seseorang dapat menundukkan dunia ini dengan isinya, dapat memperbaiki alam ini, dan juga dapat menghancurkan alam ini. Dengan ilmu pengetahuannya, seseorang dapat memperbaiki kehidupan dan dapat merusak kehidupan. Dengan ilmu pengetahuannya, seseorang dapat lebih mendekatkan diri kepada Allah dibandingkan orang yang tidak memilki ilmu pengetahuan. Dalam kaitan dengan ilmu pengetahuan yang dimilikinya seseorang harus bermuhasabah dengan memikirkan dan merenungkan kembali:
a. Seberapa banyak ilmu pengetahuan yang dimilikinya sekarang ini.
b. Sejauh mana ia menambah ilmu pengetahuan itu?
c. Sejauh mana ilmu pengetahuan yang dimilikinya dimanfaatkannya untuk kepentingan dan kemaslahatan umat manusia di dunia?
d. Sejauh mana ilmu pengetahuan yang dimilikinya digunakannya bukan untuk kepentingan dan kemaslahatan umat manusia di dunia?
e. Sejauh mana ilmu pengetahuan yang dimilikinya itu mendorong dirinya untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah swt.?
Ada beberapa langkah yang harus dilakukan di dalam bermuhasabah. Agar muhasabah itu menghasilkan manfaat yang amat besar bagi seseorang, maka ada langkah-langkah yang harus dilakukan:
a. Meningkatkan ilmu pengetahuan dan wawasan diri, terutama ilmu-ilmu agama, yang terkait langsung dengan upaya peningkatan ibadah kepada Allah swt.
b. Segala hal yang dipandang buruk dan tidak bermanfaat harus dihindari dan dijauhi, dan hal-hal yang dipandang baik dan bermanfaat harus diupayakan dan dilakukan.
c. Hal-hal yang baik yang sudah pernah dilakukan pada masa yang lalu harus dapat dipertahankan, bahkan ditingkatkan pada masa kini dan masa yang akan datang, baik dari segi kuantitas maupun dari segi kualitasnya.
d. Setiap amal, di mana pun dan kapan pun harus diarahkan dalam rangka lebih mendekatkan diri kepada Allah swt.
e. Segala potensi dan sarana yang dimiliki dan segala nikmat yang dianugerahkan Allah harus menjadi media dalam meningkatkan pendekatan diri kepada Allah.
Hasil-hasil yang dicapai dari muhasabah itu adalah sebagai berikut. Dengan ber-muhasabah setiap orang diharapkan menjadi:
a. manusia yang paling baik amalnya
b. manusia yang paling dekat dengan Allah,
c. manusia yang paling bertakwa kepada-Nya,
d. manusia yang mendapatkan husnul khatimah, dan
e. manusia yang senantiasa mendapatkan rahmat Allah, tidak hanya di dunia ini, tetapi juga di akhirat nanti.
Ber-muhasabah kiranya penting untuk dilakukan oleh setiap muslim agar dapat diketahui apa yang telah dilakukan dan telah dicapai selama ini, dan apa yang harus dilakukan lagi dan ditingkatkan di masa yang akan datang, dalam rangka upaya meningkatkan kualitas diri sebagai hamba Allah swt.
Jakarta-Matraman, Senen Subuh, 28 September 2020.
sumber: facebook.com/ahmad.thibraya.12