SANTAPAN ROHANI MALAM
SABTU, 26 SEPTEMBER 2020
KALIMAT HIKMAH IBN ATHA’ILLAH
Dalam kalimat hikmahnya Ibn Atha’illah al-Iskandary menyatakan:
179- رُبَّمَا رُزِقَ الْكَرَامَةَ مَنْ لَمْ تَكْمُلْ لَهُ الاِسْتِقَامَةِ.
“Bisa jadi, karamah diberikan kepada orang yang belum benar-benar istiqamah.”
Para pencinta kalimat hikmah Ibn Atha’illah yang dirahmati Allah.
Al-Karamah secara harfiah berarti “kemuliaan, kehormatan, penghargaan.” Istilah ini sangat terkenal di kalangan sufi, orang-orang arif, orang-orang yang sangat mencintai Allah.” Al-Karamah secara istilah suatu keadaan khusus (hal yang luar biasa) yang muncul pada diri seseorang yang arif dan mencintai Allah yang bertentangan dengan adat dan kebiasaan yang terjadi tidak berhubungan dengan pengakuan kenabian. Al-Karamah hanya diberikan kepada seorang hamba yang khusus, selain nabi dan rasul. Kalau seorang nabi atau rasul yang mendapatkan keadaan seperti itu, maka itu disebut mukjizat.
Al-Karamah ini diberikan oleh Allah kepada hamba-hamba-Nya yang khusus karena makrifatnya kepada Allah yang sangat dalam, karena kekuatan ibadahnya kepada Allah, dan karena kecintaannya yang sangat dalam terhadap Allah Swt. Tidak banyak orang yang mendapatkan karamah itu, karena memang orang-orang yang sangat tekun, sangat taat, dan sangat kuat beribadah kepada Allah sangat sedikit. Karamah itu bagaikan anugerah khusus yang diberikan oleh Allah kepada hamba-hamba-Nya yang dicintai-Nya.
Ada bebera[a contoh karamah yang diberikan Allah kepada hamba-hamba-Nya yang khusus itu. Seperti kemampuan seseorang yang mengobati penyakit seseorang dari jauh, kemampuan seseorang berbicara dengan hewan, kemampuan seseorang untuk berjalan di atas air, kemampuan seseorang untuk menghilang dari pandangan orang lain, atau kelebihan-kelebihan lainnya yang tidak biasa terjadi pada manusia pada umumnya.
Istiqamah adalah keberlanjutan atau keterus-terusan keadaan yang terjadi pada diri seseorang dalam melakukan sesuatu. Istiqamah dapat diartikan konsistensi seseorang untuk melakukan sesuatu. Seperti istiqamah dalam melaksanakan salah tahajud, yaitu konsisntensinya seseorang dalam melakukan salat tahajud itu. Dia tidak pernah meninggalkan salat tahajud.
Orang-orang yang istiqamah dalam melaksanakan ibadah, melakukan ketaatan kepada Allah, dan menunjukkan sifat-sifat orang-orang yang arif terhadap Allah akan diberikan oleh Allah suatu hal yang luar biasa kepadanya sebagai ketaatan dan kepatuhan yang luar biasa terhadap Allah. Hal yang luar biasa itu tidak pernah ada di dalam kehidupan masyarakat, dan seperti hal yang tidak mungkin terjadi. Orang yang konsisten dekat kepada Allah itulah yang mendapatkan karamah itu.
Dalam pandangan Ibn Atha’illah dalam kalimat hikmahnya itu, “Boleh jadi karamah itu diberikan kepada orang-orang yang sempurna istiqamahnya dalam melakukan ritual-ritual ibadah kepada Allah.”
Apa yang dikatakan oleh Ibn Atha’illah itu, dijelaskan oleh Syekh Abdullah al-Syarqawi dalam uraiannya: “Bisa jadi, karamah atau perkara luar biasa itu diberikan kepada orang-orang yang belum sempurna istiqamahnya. Seorang murid, menurut pendapatnya, tidak layak memedulikannya dan mengharap kemunculannya. Sebab, boleh jadi keistimewaan yang diberikan tersebut hanyalah pertolongan, bukan karamah yang sebenarnya. Karamah yang sebenarnya adalah kesempurnaan istiqamah, yang bersumber dari dua, yaitu kebenaran iman kepada Allah dan pelaksanaan terhadap apa yang dibawa Rasulullah Saw. secara lahir maupun secara batin.
Anugerah Allah yang luar biasa itu bisa berupa ma’unah, mauhibah, dan karamah.
Maunah adalah suatu pertolongan yang diberikan oleh Allah kepada seseorang hamba pada saat dia menghadapi suatu kesulitan. Lalu Allah memberikan ma’unah kepadanya sehingga dia dapat keluar dari kesulitan itu. Ma’unah itu bersifat temporal. Mauhibah adalah suatu anugerah yang diberikan oleh Allah kepada seseorang sebagai hadiah atas keimanan dan ketaatannya yang luar biasa kepada Allah. Muhibah itu bisa bersifat permanen pada dirinya. Pada saat tertentu mauhibah itu bisa dicabut kembali oleh Allah. Karamah yaitu keadaan yang luar biasa yang diberikan kepada seseorang juga karena ketaatannya kepada Allah.
Jakarta-Matraman Dalam, Sabtu malam, 26 September 2020.
sumber: facebook.com/ahmad.thibraya.12