SARAPAN ROHANI PAGI
KAMIS, 24 SEPTEMBER 2020
MUHASABAH (INTROSPEKSI DIRI) (2)
ALLAH MEMERINTAHKAN BERMUHASABAH
Ahmad Thib Raya
UIN Jakarta
Di dalam Al-Qur’an terdapat sejumlah ayat yang memerintahkan kaum muslimin untuk melakukan muhasabah, baik yang diungkapkan secara tekstual maupun yang dipahami secara kontekstual. Di antaranya adalah ayat-ayat sebagai berikut:
1. S. Al-Hasyr (59): 18:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ ٱتَّقُواْ ٱللَّهَ وَلۡتَنظُرۡ نَفۡسٞ مَّا قَدَّمَتۡ لِغَدٖۖ وَٱتَّقُواْ ٱللَّهَۚ إِنَّ ٱللَّهَ خَبِيرُۢ بِمَا تَعۡمَلُونَ
18. Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
Dalam kaitan dengan muhasabah, ayat ini memerintahkan kepada orang-orang beriman untuk menyiapkan diri dengan amal-ibadah untuk menghadapi kehidupan hari esok, yaitu hari akhirat. Setiap muslim harus beramal dan beribadah sebagai persiapan menghadapi kehidupan akhirat.
2. S. Al-Hasyr (59): 19:
وَلَا تَكُونُواْ كَٱلَّذِينَ نَسُواْ ٱللَّهَ فَأَنسَىٰهُمۡ أَنفُسَهُمۡۚ أُوْلَٰٓئِكَ هُمُ ٱلۡفَٰسِقُونَ
19. Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, lalu Allah menjadikan mereka lupa kepada mereka sendiri. Mereka itulah orang-orang yang fasik.
Dalam kaitannya dengan muhasabah, ayat di atas mengingatkan orang-orang beriman agar tidak melupakan Allah. Mereka diperintahkan untuk selalu mengingat Allah, mengerjakan segala perintah-Nya dan meninggalkan segala larangan-Nya. Apabila mereka melupakan Allah, maka Allah akan menjadikan mereka melupakan diri mereka sendiri.
3. S. Al-A’raf (7): 205:
وَٱذۡكُر رَّبَّكَ فِي نَفۡسِكَ تَضَرُّعٗا وَخِيفَةٗ وَدُونَ ٱلۡجَهۡرِ مِنَ ٱلۡقَوۡلِ بِٱلۡغُدُوِّ وَٱلۡأٓصَالِ وَلَا تَكُن مِّنَ ٱلۡغَٰفِلِينَ
205. Dan sebutlah (nama) Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai.
Secara tegas ayat di atas memerintahkan kepada kaum muslimin untuk senantiasa mengingat Allah kapan saja dan di mana saja, baik dalam keadaan sembunyi-sembunyi maupun terang-terangan. Bahkan Allah mengingatkan agar kaum muslimin tidak menjadi orang-orang yang lupa akan Allah.
4. Al-Qashash [28]: 77:
وَٱبۡتَغِ فِيمَآ ءَاتَىٰكَ ٱللَّهُ ٱلدَّارَ ٱلۡأٓخِرَةَۖ وَلَا تَنسَ نَصِيبَكَ مِنَ ٱلدُّنۡيَاۖ وَأَحۡسِن كَمَآ أَحۡسَنَ ٱللَّهُ إِلَيۡكَۖ وَلَا تَبۡغِ ٱلۡفَسَادَ فِي ٱلۡأَرۡضِۖ إِنَّ ٱللَّهَ لَا يُحِبُّ ٱلۡمُفۡسِدِينَ
77. Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.
Dalam kaitannya dengan muhasabah, ayat ini memerintahkan kepada kaum muslimin untuk melakukan 4 hal: yaitu (1) Carilah (tuntutlah) akhiratmu dengan menggunakan segala pa yang telah diberikan Allah kepadamu di dunia ini, (2) jangan melupakan bahagianmu (nasibmu) di dunia, (3) Berbuat baiklah kalian sebagaimana Allah telah berbuat baik kepada kalian, dan (4) jangan kalian membuat kerusakan di muka bumi. Allah ingin menegaskan dalam ayat ini bahwa manusia tidak melupakan bahagian untuk kehidupannya di dunia dan bahagian untuk kehidupannya di akhirat.
Jakarta-Matraman, Kamis pagi, 24 September 2020.
sumber: facebook.com/ahmad.thibraya.12