SARAPAN PAGI ROHANI
Minggu, 23 Agustus 2020
HAKIKAT HIJRAH (4):
KEUTAMAAN MUHAJIRIN BERSAMA RASULULLAH
Ahmad Thib Raya
UIN Jakarta
Di dalam beberapa ayat Al-Qur’an Allah telah menggambarkan filosofi religious dari melakukan hijrah. Ini juga dipandang sebagai keutamaan berhijrah, baik dalam pengertian yang umum, maupun dalam pengertian yang khusus. Di antaranya adalah QS. Al-Baqarah [2]: 218:
إِنَّ ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَٱلَّذِينَ هَاجَرُواْ وَجَٰهَدُواْ فِي سَبِيلِ ٱللَّهِ أُوْلَٰٓئِكَ يَرۡجُونَ رَحۡمَتَ ٱللَّهِۚ وَٱللَّهُ غَفُورٞ رَّحِيمٞ ٢١٨
218. Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang yang berhijrah dan berjihad di jalan Allah, mereka itu mengharapkan rahmat Allah, dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang
Di dalam ayat ini terdapat dua kata الذين, yaitu yang terdapat sebelum kata ءَامَنُواْ dan sebelum kata هاجروا. Sedangkan sesudah kata جَٰهَدُواْ tidak terdapat kata الذين sebelumnya. Perbedaan konteks ini menujukkan perbedaan makna. Kalimat إِنَّ ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ menunjukkan bahwa “Sesungguhnya orang-orang yang beriman senantiasa mengharapkan rahmat Allah Swt, walau mereka tidak melakukan hijrah. Penggunaan kata وَٱلَّذِينَ هَاجَرُواْ وَجَٰهَدُواْ menunjukkan bahwa “Sesungguhnya orang yang berhijrah bersama Rasulullah itu pasti telah melakukan jihad di jalan Allah Swt.” Konteks ayat ini menunjukkan 3 kelompok orang yang secara terpisah selalu mengharapkan rahmat Allah, yaitu orang yang beriman kepada Allah, orang yang berhijrah, dan orang yang berjihad. Setiap kelompok itu selalu mengharap rahmat Allah.
Ayat ini menunjukkan bahwa kelompok manusia yang senantiasa mengharap rahmat Allah itu ada tiga:
1. Orang-orang yang telah beriman kepada Allah dengan iman yang sesungguhnya.
2. Orang-orang yang berhijrah dari Makkah menuju Madinah bersama Rasulullah, atau mereka yang berhijrah dari sesuatu yang tidak baik kepada yang baik, dari yang baik kepada yang lebih baik, dari perbuatan maksiat kepada perbuatan taat kepada Allah swt.
3. Orang-orang yang senantiasa berjihad di jalan Allah, di jalan yang benar dan di jalan untuk menegakkan kalimat dan agama Allah, jalan membela kebenaran.
Orang-orang yang beriman yang telah melakukan hijrah dan berjihad di jalan Allah mendapatkan kedudukan yang tinggi di sisi Allah Swt. Hal ini disebutkan oleh Allah di dalam QS. Al-Taubah [9]: 20:
ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَهَاجَرُواْ وَجَٰهَدُواْ فِي سَبِيلِ ٱللَّهِ بِأَمۡوَٰلِهِمۡ وَأَنفُسِهِمۡ أَعۡظَمُ دَرَجَةً عِندَ ٱللَّهِۚ وَأُوْلَٰٓئِكَ هُمُ ٱلۡفَآئِزُونَ ٢٠
20. orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan Allah dengan harta, benda dan diri mereka, adalah lebih tinggi derajatnya di sisi Allah; dan itulah orang-orang yang mendapat kemenangan
Di dalam ayat yang kedua ini hanya terdapat satu kata kata الذين sebelum kata ءَامَنُواْ وَهَاجَرُواْ وَجَٰهَدُواْ. Konteks ayat ini menunjukkan bahwa orang-orang yang diangkat derajatnya ke derajat yang paling tinggi oleh Allah di sisi-Nya adalah orang-orang yang beriman, lalu berhijrah, lalu berjihad dengan harta dan jiwa mereka. Kalau orang-orang melakukan tiga pekerjaan secara bersamaan baru diangkat oleh Allah ke derajat yang paling tinggi.
Ayat ini menggambarkan bahwa ada 3 kelompok manusia yang diangkat derajatnya oleh Allah swt di sisi-Nya, yaitu:
1. Orang-orang yang beriman dengan iman yang sesungguhnya, lalu
2. lalu mereka berhijrah bersama Rasulullah dari Makkah ke Madinah, atau berhijrah dari maksiat kepada taat kepada Allah, atau berhijrah dari hal-hal yang negatif kepada hal-hal yang positif, lalu
3. mereka berjihad di jalan Allah dengan harta-harta mereka, dan jiwa-jiwa mereka.
Memang, hijrah Rasulullah hanya terjadi satu kali dalam sejarah, dan telah berakhir dengan berakhirnya peristiwa hijrah dilakukan oleh Rasulullah bersama para sahabatnya. Mereka telah mendapatkan pahala yang luar biasa di sisi Allah swt. Pertanyaan yang muncul ialah apakah kaum muslimin sesudah hijrahnya Rasulullah, seperti kaum muslimin pada masa kita sekarang tidak akan pernah mengalami hijrah lagi. Hijrah tidak akan pernah putus, tetapi masih banyak hijrah yang dapat dilakukan kaum muslimin.
Jakarta-Matraman, Minggu, 23 Agustus 2020.
sumber: facebook.com/ahmad.thibraya.12
Follow Berita Syarikat Islam di Google News