SIRAMAN ROHANI PAGI
CERAMAH TERAKHIR DARI RASULULLAH: SANGAT MENGERIKAN DAN SANGAT MENGGEMBIRAKAN (7)
Ahmad Thib Raya
UIN Jakarta
Selanjutnya Rasulullah berkata di dalam ceramahnya itu:
Barangsiapa yang menghina seorang fakir muslim karena kefakirannya dan memandangnya enteng, maka dia telah memandang rendah hak Allah, dan dia senantiasa berada dalam murka dan marahnya Allah, sehingga dia menyenangi/ menyukai fakir itu. Barangsiapa yang memuliakan seorang fakir muslim, maka dia akan bertemu dengan Allah pada hari kiamat nanti, dalam keadaan senang dan riang.
Barangsiapa yang disodorkan kepada dunia dan akhirat, lalu dia memilih dunia daripada akhirat, maka dia akan bertemu Allah sedang dia tidak memiliki satu kebaikan yang dapat menyelamatkannya dari pada neraka. Jika dia memilih akhirat dari pada dunia, maka dia akan bertemu dengan Allah dengan Allah sangat senang dengannya.
Barangsiapa yang ingin melakukan sesuatu yang haram terhadap seorang perempuan atau budak perempuan, lalu dia meninggalkannya karena takut kepada yang haram itu, maka Allah akan mengamankannya dari ketakutan yang sangat besar, Allah mengharamkannya masuk neraka dan memasukkannya ke dalam surga. Jika menggaulinya dalam keadaan haram, maka Allah mengharamkan baginya surga, dan memasukkannya ke dalam neraka.
Barangsiapa yang mengusahakan harta yang haram, maka satu pun sedekahnya tidak akan diterima Allah, tidak akan diterima hajinya, tidak akan diterima umrahnya. Allah menetapkan baginya hukuman baginya sesuai dengan jumlah harta yang haram itu, dan apa yang tersisa baginya pada saat kematiannya akan ditambahkan oleh Allah hingga dia memasuki neraka.
Dari uraian Rasulullah dalam ceramahnya dapat kita mengambil beberapa pelajaran sebagai berikut:
1. Jangan pernah kita memandang rendah dan menghina seseorang karena kefakirannya, karena kepapaannya, dan karena kemiskinannya. Keadaan demikian bukan kehendaknya, bukan kemauannya, tetapi itu adalah takdir Allah kepada-Nya, nasib yang diterimanya. Memandang rendah mereka sama dengan memandang rendah hak Allah Swt. Senangilah dan cintailah mereka dengan sikapmu yang baik, waalau engkau tidak memberi. Kalau ada yang engkau miliki, berilah kepada mereka sesuai kemampuanmu.
2. Jika kepadamu disodorkan urusan dunia dan urusan akhirat, maka utamakanlah urusan akhirat. Urusan dunia adalah urusan yang hanya memiliki dampak untuk dunia semata, sedangkan urusan akhirat, adalah urusan dunia yang memiliki dampak dan manfaat untuk akhirat. Jika Anda memilih dunia, maka Anda tidak memiliki kebaikan. Jika Anda mengutamakan akhirat, maka hal itu akan memiliki kebaikan dan hal itu akan mengamankanmu dari azab akhirat.
3. Jangan melakukan sesuatu yang haram terhadap seorang perempuan. Jika engkau mempunyai niat untuk itu, maka cabut niatmu itu dan tinggalkan. Dengan begitu, Allah akan mengamankan di akhirat dari siksaan api neraka dan mengharamkanmu darinya, dan engkau akan dimasukkan ke dalam surga.
4. Dalam menjalankan usahamu, businismu, pekerjaanmu, jangan sampai engkau mendapatkan hasil dari yang haram. Sebab, jika hal itu terjadi, maka satu pun dari sedekahmu , hajimu, umrahmu, dan segala amal baik yang engkau lakukan dengan usaha yang haram itu tidak akan diterima Allah. Apa yang tersisa baginya pada saat kematiannya akan ditambahkan oleh Allah hingga dia memasuki neraka.
Jakarta-Matraman, Selasa pagi, 21 Juli 2020.
sumber: facebook.com/ahmad.thibraya.12