CORONA
DALAM DO”A HAMBA MU
Ku duduk bersimpuh ..
Ber-alas ubin pelataran mushola..
Hening hati pun terusik bertanya….
Corona
Virus sematakah…?
yang membuat kini manusia merana..
Membuat dunia tak berdaya
Membikin fikiran dan jiwa bertanya pilu berduka
Korona….?
Virus sematakah…
Tentara dan senjata tak berdaya….
Teknologi terbukti lumpuh tak jumawa
Manusia menggigil
tersungkur dan terkapar
lalu terkubur..
atau…
Mereka terisolasi.
Dalam keheningan..
kesepian….
dalam nafas terengah
jiwa gelisah ..
antara harapan dan ketidak pastian..
Corona,
Viruskah…..?
Ketika manusia
Membasuhkan air
Pada tangan..
Muka, telinga, kepala..
Hidung…
kan terhindar..
ada harapan,
ini bukan produk teknologi
Ini tradisi dalam religi yang kuno tapi kini..
nyata mutakhir
sungguh ini ayat – ayat kauniah…
yang Pencipta sampaikan pada kalam dan firman..
.
Senjata, pasukan dan peluru
tak berarti
mengusir corona dari keramaian dunia
dan keangkuhan manusia..
basuh tangan, wajah, terhindarlah
lalu ..
Tatap jernih kehidupan
Hidup itu bukan segalanya
Materi itu bukan obatnya
Kedigdayaan bukan jawabannya..
Basuhlah air bersih dan tak kotor bernajis..
disana …
ada Sang Maha Pencipta
menegur kesombongan dan pongahnya manusia…
Kemarin,
Begitu bangga akan otak juga teknologi
jadi segalanya…
Kini,
Kehidupan dunia lumpuh
Penuh tanya
Walau senjata peluru dan pasukan tentara
selalu terjaga
Mati kutu…manusia
Mati kutu…kesobongan
Hanya …
dengan”tentara lembut”
Sang Pencipta Alam
kirimkan..
menghancurkan..
Konspirasi manusia…
Meng obok obok
keras kepalanya manusia
Ya Allah,
Engkau ingatkan hamba tentang Raja Namruz
yang mati lemas terkulai
hanya oleh seekor lalat..
Engkau ingat kan hamba runtuhnya keangkuhan peradaban Noeh dengan air yang lembut membanjiri wajah dunia..
Engkau ingatkan hamba akan singgasana yang runtuh tertinggal hanya.. piramid
sebagai saksi takkaburnya dinasti Fir’aun
menatap langit menantang MU dengan nujum dan ahli sihirnya…
lalu ditenggelamkan
dalam kegelapan lautan..
Engkau robek kebesaran Romawi
dengan wabah pes
menyeruak hingga
menembus pilar singgasana istana
negara, rakyat dan kaisar mati bukan di medan laga…..
Hanya..
dikirim virus yang kecil…
tentara Allah didatangkan
Dengan “senjata virusmu”..
Engkau lumatkan Abraham tentara Gajahnya
Hanya..
segerombolan burung Ababil dan sebongkah tanah yang panas…
Engkau tenggelamkan ke bumi kaum Luth, Tsamud dan Aikh…..
Hanya..
Dengan satu teriakan suara gemuruh..
Engkau pindahkan singgasana Ratu Balqis
Hanya..
dalam sekejap..
dengan tentara halus
atas kuasa MU..
Semua peradaban menjadi nestapa ..
Karena penguasanya lalim..
dan senang melawan aturan Tuhan…
Ya Allah…
Akankah Engkau lumatkan peradaban akhir zaman ini
dengan bala tentara Mu yang sangat halus tapi perkasa
namun lebih ganas dari kesombongan dan cipta karya teknologi manusia
Ya Allah…
Ampun hamba-hamba Mu ini
Beri kami kesempatan
tuk berdo’a…
bertobat
Membasuh tangan, muka kepala hingga kaki hamba
Untuk bersuci…
Mengusir thaun…
dengan meruntuhkan sombongnya hamba
Untuk ruku dan sujud…
tersungkurlah
kepala hamba..
Pada tanah bumi tempat setiap manusia
berasal tercipta…
Oleh kehendak Mu
Ya Allah,
Akhirilah bencana ini.
Ulurkan rahman dan rahim Mu..
Pada setiap insan di bumi..
Bukalah pintu..
Hidayah dan taufik Mu..
Agar ketakutan..
kegelisahan….
kepanikkan …
setiap insan..
disetiap pusat hingga
sudut sudut bumi….
Berganti dengan ketawadhuan
pada kebesaran Mu..
Ya Allah…
Tiada daya dan upaya kecuali atas kehendak Mu..
Firdaus Syam
Pagar Alam..
Senja di beranda Mushola..
16/3/020