Jakarta, Inisiatifnews.com – Semakin melonjaknya pasien positif wabah Covid 19 dinilai akan menjadi ancaman krisis ekonomi di Indonesia.
Melihat hal itu, Pengurus Besar Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia (PB SEMMI) mendesak agar Presiden Joko Widodo melakukan evaluasi terhadap kinerja kabinet Indonesia maju.
“Kami siap mendukung seluruh upaya pemerintah dalam menghadapi situasi dan kondisi kekinian Indonesia khususnya di ibu kota Jakarta, namun kami melihat perlambatan dan disintegrasi fokus kabinet yang bisa menyebabkan kondisi kita semakin parah,” kata Ketua Umum PB SEMMI, Bintang Wahyu Saputra, Senin (23/3/2020).
“Oleh sebab itu kami mendorong pak Jokowi melakukan monitoring dan evaluasi terhadap seluruh pembantunya, jadi sudah saatnya reshuffle kabinet untuk selamatkan bangsa dan negara ini,” imbuhnya.
Bintang juga menyampaikan bahwa kondisi semakin memburuk diawali dengan sikap para pembantu presiden yang terlalu menganggap remeh tentang penyebaran wabah Covid 19 di Wuhan Tiongkok lalu, serta adanya potensi resesi ekonomi global.
“Awalan menghadapi wabah virus Corona dan ancaman krisis tidak terlihat akhirnya mengakibatkan kegaduhan dimana-mana saat ini, psikologis masyarakat juga sudah mulai terganggu dari ketakutan karena wabah hingga ketakutan untuk ke pasar membeli bahan pokok karena harga-harga saat ini melambung tinggi seiring menguatnya dolar Amerika terhadap rupiah,” tuturnya.
Maka dari itu atasnama stabilitas nasional, ia menilai Presiden perlu melakukan tindakan nyata.
“Jika seperti ini terus kita bisa instabilitas nasional, presiden harus bertindak tegas kami siap mendukung penuh langkah Pak Jokowi,” tegas Bintang.
Lebih lanjut, Bintang juga meminta presiden mengeluarkan Perppu tentang darurat Covid 19 dan ekonomi sebagai stimulus bangsa dan negara dalam menghadapi kondisi kekinian.
“DPR RI bisa menyiapkan anggaran untuk hal ini dari APBN tentu seiring Perppu jika dikeluarkan oleh Presiden,” pungkasnya.
Di sisi lain, Bintang juga mengimbau kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk tetap waspada namun tidak panik terhadap wabah Covid-19.
“Kami meminta seluruh masyarakat Indonesia untuk tidak panik menghadapi ancaman krisis dan wabah Covid 19 di Indonesia serta mendukung dan mengikuti seluruh petunjuk dan informasi dari pemerintah daerah maupun pusat,” tambahnya.
Terakhir, Ketua Umum PB SEMMI meminta kabinet Indonesia maju untuk fokus terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi sesuai aturan perundangan-undangan yang ada, untuk membantu beban Presiden.
“Beban pak Jokowi cukup berat hari ini, jika semua fokus dengan wabah Covid 19, lalu siapa yang mengurus ekonomi, politik, hukum, keamanan dan sebagainya,” tandasnya.
“Jadi, saya memohon para pembantu presiden untuk fokus saja mengurus urusan sesuai aturannya masing-masing,” tutupnya. [RED]
sumber: inisiatifnews.com