PP Wanita Pertahanan Ideologi Syarikat Islam atau Wanita Perisai bersama PP Perisai, Perempuan Candradimuka, Semmi, Rumah Mengabdi, LKMI PBHMI dan AMSA Universitas Pelita Harapan menggelar petisi dukungan terhadap KPAI di arena Car Free Day (CFD) Sudirman-Thamrin, Minggu (1/3).
Kegiatan dukungan antara lain dengan membagikan bunga mawar kepada masyarakat, penandatanganan petisi dan cek tensi darah gratis.
Ketua PP Wanita Perisai Megawaty mengatakan, kegiatan ini merupakan upaya mengajak masyarakat agar tidak melakukan pelemahan psikologis terhadap KPAI, serta mendorong KPAI tetap semangat dalam melaksanakan tugas utamanya.
Kami berharap gerakan petisi dukungan ini dapat memberikan dampak nyata terhadap penguatan psikologis KPAI dan masyarakat sadar tentang pentingnya KPAI untuk anak Indonesia,” kata Megawaty.
Megawaty berpendapat, kondisi hari ini banyak cemooh dan ejekan terhadap KPAI dari masyarakat akibat pernyataan komisioner KPAI yang viral.
“Dibutuhkan optimalisasi gerak yang ekstra agar kita mampu memberikan penguatan psikologis terhadap KPAI agar KPAI tidak terpancing pada pelemahan psikologis lembaga. Sehingga KPAI dapat menjalankan tugas pengawasan pemenuhan dan penyelenggaraan hak anak Indonesia” ujar Megawaty.
Megawaty menambahkan bahwa momentum viralnya KPAI ini selayaknya menjadi inspirasi bagi semua kalangan untuk mengedepankan sikap bijak.
“Mengapa kami mengusung gerakan nyata di CFD? Karena hal ini adalah sarana media informasi serta bisa bersentuhan langsung dengan masyarakat. Kita melihat animo masyarakat dalam gerakan nyata mendukung KPAI,” ungkap Megawaty.
Diketahui, pernyataan Komisioner KPAI Sitti Hikmawatty yang menyebut perempuan bisa hamil jika berenang bersama lawan jenis jadi sorotan masyarakat.
Polemik itu bermula ketika Sitti menyatakan kehamilan dapat terjadi pada perempuan yang sedang berenang di kolam renang bersama laki-laki.
Kehamilan ini, menurut Sitti bisa terjadi melalui sentuhan fisik secara tak langsung saat di kolam renang. “Pertemuan yang tidak langsung, misalnya, ada sebuah mediasi di kolam renang,” ucap Sitti, Jumat (21/2).
“Ada jenis sperma tertentu yang sangat kuat, walaupun tidak terjadi penetrasi, tapi ada pria terangsang dan mengeluarkan sperma, dapat berindikasi hamil,” sambung dia.
Terlebih, jika perempuan tersebut berada pada fase kesuburan. “Kalau perempuannya sedang fase subur, itu bisa saja terjadi,” ucap Sitti.
“Kan tidak ada yang tahu bagaimana pria-pria di kolam renang kalau lihat perempuan,” ujar dia.
Pernyataan itu kemudian menuai respons di kalangan masyarakat. Sitti kemudian meralat pernyataannya tersebut seraya meminta maaf kepada publik.[dod]
sumber: rmoljakarta.com