TRIBUNKALTIM.CO,SAMARINDA-Umat Islam Kaltim desak Presiden Jokowi peduli nasib Muslim Uighur di China
Aksi damai kepedulian Umat Islam Indonesia terhadap umat Islam di Uighur, Republik Rakyat China (RRC),
dihadiri ratusan orang di depan Kantor Gubernur Kaltim, Jalan Gajah Mada Kota Samarinda Kalimantan Timur, mulai pukul.13.00 Wita, Senin (23/12/2019)
Mereka yang melakukan aksi untuk Muslim Uighur yakni FPI& Hilal Merah Indonesia, Front Santri Indonesia, Laskar Pembela Islam, Badan Anti Teror, Mujahidah Pembela Islam,
Pandu Keadilan, Remaong Kutai, Jemaah Ansyaru Syariah (JAS) Samarinda, Aliansi Nasional Anti Syiah (Annas) Samarinda, Perisai Syarikat Islam,
DPC Laskar Anti Korupsi Samarinda, Aliansi Pemuda Islam Bontang, Gema Anshor, Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Kaltim Kaltara.
Wakil Sekretaris Syarikat Islam Kaltim, Anas dalam orasinya mengingatkan apabila tidak berjuang dalam pembelaan tegaknya umat Islam, maka anak cucu kelak akan menerima akibat kelalaian umat Muslim.
“Hanya sedikit aktivis umat Islam yang melakukan aksi menyatakan penderitaan saudara umat Muslim di RRC,” ujarnya.
Ia mempertanyakan mengenai sikap Pemerintah indonesia. “Kenapa diam terhadap tindakan kebiadaban China pada Muslim Uighur.Kalau pemerintah tak punya senjata lengkap kita siap memerangi RRC.
Anak dan saudara mereka disiksa ada yang dibunuh dengan sadis.Ini tidak aman bagi Uighur karena mempertahankan imannya.
Kami hanya minta hak saudara-saudara kami di Uighur benar-benar diperhatikan apalagi kita umat Islam terbesar di Dunia,”tegasnya.
Ketua Dewan Syuro Kalimantan Timur Habib Alwi Baraqbah dan Hebby Nurlan Arafat dari Remaong Kutai Bersatu ingin meminta penegasan Pemprov Kaltim.
“Kami hanya menegaskan pada Pemprov karena setiap tahun aksi damai untuk hal yang sama, kami turut mengecam dan turut melaknat perbuatan tentara RRC pada saudara Muslim kami di Uighur.
Semoga yang hadir menyampaikan aspirasi dari Umat Islam di Kaltim dan Pemprov Kaltim meneruskan aspirasi kepedulian terhadap nasib saudara Muslim Uighur, pada Presiden Jokowi bagaimana menyatakan sikap,” ujarnya.
Ia mengatakan, ingin sama-sama menginginkan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur mengambil tindakan, sehingga bisa didengar Presiden Republik Indonesia untuk bersikap tegas, demi umat muslim Uighur.
Pemerintah Pusat hingga pemerintah daerah tidak bisa menutup-nutupi lagi keadaan Muslim Uighur yang menyedihkan.
“Jangan dibiarkan apalagi ditutup-tutupi sudah lebih 2 tahun mereka tersiksa teraniaya terpenjara bagaikan binatang.
Bahkan sejumlah wanita di sana sangat membutuhkan bantuan.Setidaknya bila tidak membantu dengan harta, kita doakan, sehingga tidak menutupi dan menyatakan aman aman saja,”tegasnya.
Pengurus DPC Laskar Anti Korupsi (LAKI) Samarinda Syamsuni Laki mengungkapkan, terjadi pelanggaran HAM terhadap Muslim Uighur di China.
“Hukum Internasional begitu terbuka. Suara kita harus terdengar. Solidaritas muslim di atas segala-galanya dan lebih baik mati demi kepentingan Islam,”ujarnya.
Kepala Biro Pemerintahan, Perbatasan, dan Otonomi Daerah (PPOD) Setdaprov Kaltim Deni Sutrisno memohon maaf pada perwakilan umat Islam peduli Muslim Uihgur.
“Mulai pukul 14 .00 Wita pAK Gubernur menerima Kunjungan rombongan DPR RI Dapil Kaltim, yakni mantan Gubernur Awang Faroek Ishak.
Beliau mewakilkan kita dan menyambut baik aksi damai, menerima aspirasi. Dan langkah yang ditempuh saudara sudah benar,
dan akan kami sampaikan aspirasi kepedulian umat Islam Kalimantan Timur, terhadap Umat Islam Uighur kepada pimpinan kemudian diteruskan ke Pemerintah Pusat,”ujar Deni. (*)
Penulis: Nevrianto
Editor: Samir Paturusi
sumber: kaltim.tribunnews.com