Walikota Jakarta Selatan Hadiri Pra Raker GPMI DKI Jakarta

Telegraf, Jakarta – Gerakan Persaudaraan Muslim Indonesia (GPMI) Provinsi DKI Jakarta menggelar Pra Raker, dengan tema ‘Merawat Nusantara, Merajut Persatuan Dalam Bingkai Bhineka Tunggal Ika, di Hotel Maharani Mampang, Jakarta Selatan, Minggu (08/09/19).

Pra Raker GPMI Jakarta Raya ini dihadiri oleh para pengurus cabang dari 5 wilayah serta tamu undangan diantaranya, pendiri GPMI Hamdan Zoelva, Walikota Kota Administrasi Jakarta Selatan H Marullah Matali, Ketua Umum PB GPMI Ustaz Aselih Ridwan dan Ustaz Rahmat.

Syarief Hidayatullah selaku Ketua GPMI DKI Jakarta meminta semua pengurus wilayah dan cabang untuk dapat saling bekerja sama, tidak saling menyalahkan untuk membesarkan GPMI.

Koordinasi dan komunikasi antara pengurus cabang, wilayah dan pusat sangat penting agar GPMI semakin berkibar dalam kiprahnya untuk masyarakat.

Ia sangat bersyukur lantaran dalam waktu tiga bulan ini, GPMI Jakarta Raya sangat luar biasa dan mampu menunjukkan keberadaannya melalui sejumlah program yang bermanfaat bagi warga.

“Belum lama ini GPMI DKI Jakarta telah me-launching Sister Masjid dan Wakaf Seribu Al-Qur’an di wilayah DKI Jakarta. GPMI DKI Jakarta telah membuktikan, telah berkolaborasi dengan para Walikota Jakarta dalam rangka mewujudkan ‘Maju Kotanya Bahagia Warganya’ seperti yang diamanatkan Gubernur Anies Baswedan” ujar Syarief Hidayatullah.

Sementara itu Walikota Kota Jakarta Selatan, H Marullah Matali mengapresiasi kegiatan Pra Raker GPMI yang dilaksanakan hari ini. Dirinya berkomitmen akan mendukung atau mensuport kegiatan yang dilaksanakan oleh GPMI Jakarta.

“Untuk merawat persaudaraan sesama warga DKI Jakarta, dan kata Persaudaraan itulah simbol Islam. Makanya program-program GPMI harus kita dukung terus,” ungkap Walikota Marullah Matali dalam sambutan di hadapan pengurus cabang dan wilayah GPMI Jakarta Raya.

Sebagai informasi, Pra Raker GPMI kali ini dicetuskan dan diprogramkan untuk melaksanakan kegiatan Jakarta Fair Mini, seperti pesta rakyat Jakarta Fair tempo dulu yang penuh budaya islami, yang di namakan Jakarta Culture and Art. (Red)

Baca Juga Adakan Seminar Pemahaman Politik Kesbangpol DKI Jakarta Gandeng GMNI