Ketua Bidang Hukum Dan HAM PP Pertahanan Ideologi Syarikat Islam (PERISAI)
Mengingatkan Kapolri Prof. Jenderal Polisi Muhammad Tito Karnavian untuk bekerja Ekstra lebih keras Dan Lebih Serius lagi dalam menyelesaian kasus penyiraman air keras kepada penyidik komisi pemberantasan korupsi (KPK) Novel Baswedan.
“Kita semua Sudah Kecewa Dengan TGPF Yang Dalam Waktu 6 Bulan Bisa Kita Katakan Tidak Menghasilkan Apa” Dan Mengecewakan Seluruh Masyarakat Tanah Air Yang Sudah Menunggu Hasil Yang Di Harapkan Namun Harapan Masyarakat Hanya Menjadi Harapan Hampa Bak Kata Pepatah Jauh Panggang Dari Api.
Tapi Sebagai Negara Hukum Tetap Kita harus percaya Dan Optimis kepada Polri untuk menyelesaikan kasus Novel Baswedan. Namun jika dalam tiga bulan polri tidak berhasil mengungkap Pelaku Atau dalang dari aksi teror tersebut Kapolri Yang Sudah Membangun Citra Polri Yang Sudah Mulai Di Percaya Masyarakat Akan Hilang dan integritas kepolisian jatuh Dimata masyarakat, jadi kapolri harus bekerja ekstra Dan Harus Memerintahkan Anak Buahnya Agar Lebih Serius Lagi Dalam Mengungkap Aksi Teror Penyidik KPK Yang Terkena Siram An Air Keras Tersebut,” ujarnya kepada wartawan, di Rumah Kebangsaan Hos Cokroaminoto Jakarta, Sabtu (27/7).
Yayan menambahkan presiden Jokowi sering kali ditanya Masyarakat Dan Awak Media Tentang hal yang kurang strategis seperti permasalahan Kasus Penyiraman Novel Baswedan. Hal itu juga Jika dibiarkan akan menganggu kinerja presiden untuk membawa Indonesia sebagai negara maju.
“Elit dan rakyat harusnya Mendesak Atau Bertanya Kepada Pak Kapolri Dan Penegak Hukum Yang Menangani Kasus Novel. Karena Sepenuhnya Dalam Hal Ini Yang Bertanggung Jawab Adalah Kepolisian, Bukan Malah Terus Menanyakan Ke Presiden Karena Presiden Masih Banyak Urusan Lainya. lembaga tinggi negara Dan Para Penegak Hukum apa Tugasnya jika semua hal presiden langsung yang harus turun tangan,” tegasnya.
Yayan Juga menyayangkan apa yang dilakukan oleh Amnesty Internasional, karena telah membawa kasus tersebut pada kongres Amerika Serikat (AS).
“Kita harus percaya dengan bangsa sendiri itu merupakan sifat dasar dari nasionalisme, jika semua permasalahan di bawa ke internasional bisa menunjukan bangsa Indonesia lemah tidak percaya dengan bangsa sendiri lebih percaya asing dan tidak punya patriot nasionalisme, jadi mari kita percayakan hal ini kepada polisi,” tambahnya.
Yayan Juga Mengajak Seluruh Masyarakat Indonesia Untuk Memberikan Dukungan Kepada Polri Dalam Mengungkap Kasus Teror Terhadap Penyidik KPK Novel Baswedan.
sumber: redaksijakarta.com