PB SEMMI tidak akan hadiri Konggres jika masih terjadi perpecahan di KNPI

Jakarta, akuratnews.com – Pengurus Besar Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia (PB SEMMI), menyatakan, perpecahan di tubuh DPP KNPI dan akan mengarah pada digelarnya dua Kongres Pemuda, merupakan hal yang sangat tidak menunjukan sikap ke-Indonesiaan.

Bintang Wahyu Saputra menerangkan Tage Line dari Kementerian Pemuda dan Olahraga RI, saat memperingati hari sumpah pemuda yang ke 90, akan menjadi pedoman SEMMI dalam menghadapi problematika pemuda ditahun 2018.

“Arti dari tage line sumpah pemuda ke 90, sangat mendalam dan berkesan buat kami, oleh karena itu Jika DPP KNPI masih terpecah dan menggelar dua Kongres, kami tidak akan mengikuti kongres, karena sama saja kami mengindahkan perpecahan dan menghiraukan persatuan Indonesia,” ujar ketua umum PB SEMMI di Jakarta pada Kamis (8/11/2018)

Selanjutnya, Bintang menegaskan mendukung pemerintah untuk turun tangan menyatukan KNPI dengan menggelar satu kongres pemuda ke-XV ditahun 2018 mendatang.

“Pemuda merupakan warisan dan harta paling berharga untuk bangsa dan negara ini kedepan, perpecahan hari ini jika tidak ditanggapi serius oleh pemerintah kami khawatir akan berefek buruk bagi pembangunan dan persatuan bangsa dan negara di 20 sampai 30 tahun mendatang,”tegasnya.

Selanjutnya ketua umum mahasiswa dari organisasi masyarakat Syarikat Islam, juga mengatakan Organisasi Kepemudaan yang dibawahi oleh kementerian pemuda dan olahraga seperti KNPI harus mematuhi UU Nomor 40 tahun 2009.

“KNPI wadah organisasi kepemudaan yang menjadi representatif dari pemuda Indonesia, oleh karena itu selain turun tangan dalam menyatukan KNPI, Pemerintah juga harus tegas dalam menerapkan UU kepemudaan dengan menghimbau kepada KNPI untuk mencari ketua umum yang tidak melakukam perbuatan melawan hukum dengan mengabaikan UU kepemudaan,” tutup Bintang.

Diketahui sebelumnya DPP KNPI terbelah menjadi banyak versi diantaranya versi DPP KNPI Rifai Darus dan Versi DPP KNPI Fhad yang akan menjadikan kongres KNPI XV menjadi dua tempat, di Aceh dan Jakarta pada akhir tahun 2018. (Jewe)