JAKARTA– Ketua Umum Lajnah Tanfidziyah Syarikat Islam Indonesia, Hamdan Zoelva mengatakan, Kepala Kepolisian Indonesia, Jenderal Polisi Tito Karnavian telah menyampaikan permintaan maaf atas video pidato dia yang kontroversial.
“Beliau mengatakan kalau memang ada yang kurang, ada yang salah, saya memohon maaf. Beliau sampaikan begitu,” kata Hamdan Zoelva kepada awak media di rumah dinas Kapolri di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (31/1).
Dia bersama delapan petinggi DPP Syarikat Islam menemui Tito Karnavian untuk meminta penjelasan mengenai video pidatonya yang menjadi polemik.
Para petinggi SI itu mau bertanya langsung kepada Jendera Tito Karnavian maksud sebenarnya pidato yang berkaitan dengan organisasi massa berbasis agama tersebut karena kalau pernyataan dalam vidio tersebut sangat berbahaya buat persatuan dan kesatuan bangsa.
“Tabayyun, untuk mendapat klarifikasi terkait pernyataan Kapolri yang menjadi viral. Karena ini menjadi pembicaraan umat di kalangan akar rumput,” kata Hamdan Zoelva yang juga mantan anggota DPR RI serta Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) tersebut.
Dari pertemuannya dengan orang nomor satu di jajaran Polri itu, diketahui ada pemenggalan durasi video yang tersebar di internet sehingga terjadi kesalahpahaman dalam memaknai video pidato itu.
Hamdan mengatakan, setelah berdialog langsung dengan Tito, mereka bisa memahami tidak ada niat Kapolri untuk mengesampingkan ormas-ormas Islam di Indonesia.
Menurut dia, video berisi pidato tersebut merupakan pidato lawas yang disampaikan dalam acara Nahdlatul Ulama di Pondok Pesantren Annawawi, Serang, Banten, 8 Februari 2017. Pondok pesantren itu diasuh Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Maaruf Amin.
Sebelumnya, Wakil Sekretaris Jenderal MUI, KH Tengku Zulkarnain, membuat surat terbuka yang diunggah di akun Facebook-nya untuk menanggapi pidato Karnavian itu.
Dalam surat terbuka itu, Zulkarnain memprotes keras perkataan Karnavian yang tidak menganggap perjuangan umat Islam di luar Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah.
“Saya sangat kecewa dan berkeberatan atas pidato Kapolri yang saya nilai provokatif, tidak mendidik, buta sejarah, tidak berkeadilan dan rawan memicu konflik,” kata Zulkarnain.
Dia meminta Karnavian segera meminta maaf kepada umat Islam dan menarik isi pidato itu. “Saya dan umat menunggu pernyataan maaf dari Kapolri,” demikian KH Tengku Zulkarnain. (tanjung)
sumber: realitarakyat.com