Bogor,Riauin.com – DPW dan DPC Syarikat Islam (SI) Riau hadiri musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) di Cisarua Bogor selama tiga hari mulai dari 19 sampai dengan 21 Mei 2017 sampai ketua DPW SI Riau Al Khairi Yakub.Sag kepada Riauin.com melalui WAnya.
Munas ini adalah merupakan ajang permusya-
waratan setingkat di bawah Majelis Tahkim/Kongres Nasional yang memiliki
kedudukan strategis dalam konteks menilai seberapa jauh organisasi Syarikat
Islam menjalankan amanah majelis tahkim, dengan menimbang keberhasilan dan
hambatan yang terjadi di dalamnya.
Dasar pelaksanaan Munas SI yaitu (Peraturan Dasar Bab X Pasal 30 dan (PRT Bab XIV Pasal 77)
Pimpinan Pusat/Lajnah Tanfidziyah Syarikat masa jihad 2015-2020 pada tahun pertama
telah melakukan ikhtiar dan daya upaya untuk mengejawantahkan maksud-maksud
perjuangan organisasi sebagaimana diamanahkan Majelis Tahkim ke-40 Syarikat Islam1
yang mengedepankan penataan organisasi menuju Syarikat Islam dalam visinya yang
baru melalui ketetapan kebijakan yang dinamakan: Catur Program SI2
.
Program konsolidasi organisasi secara intens terus dilakukan, dan ketiga besaran
program lainnya telah rampung kerangka kerja program aksinya yang diharapkan akan
memberikan daya dukung bagi kebangkitan kaum Syarikat Islam.
Fokus pembahasan
pada Mukernas I Syarikat Islam ini bertitiktekankan pada konsentrasi pengembangan
dan penguatan bidang ekonomi dan perdagangan sebagai ikhtiar untuk mewujudkan
kemandirian ekonomi kaum SI dan ummat Islam dalam rangka mendukung percepatan
program pemerintah membangun ekonomi rakyat berkesejahteraan, yang diperkuat
dengan revitalisasi/pengembangan pendidikan, kaderisasi, dan siyasah.
Bercermin dari gelaran acara Peringatan 100 Tahun Pidato HOS Tjokroaminoto tentang Zelf-Bestuur3
— yang inti pidato beliau pada 16 Juni 1916 menuntut agar dimilikinya hak-
hak untuk mengatur pemerintahan sendiri (merdeka) bagi kaoem priboemi — Ketua
Umum Pimpinan Pusat/Lajnah Tanfidziyah menugaskan Dewan Pakar SI dan Sekretariat
Jenderal untuk menyusun grand design dalam rangka menyongsong Seabad
Kemerdekaan Republik Indonesia yang menempatkan posisi Syarikat Islam di tengah
kehidupan berbangsa melalui rancangan “Visi Syarikat Islam 2045â€. Rancangan dimaksud
dipaparkan dalam Mukernas untuk meminta tanggapan dan masukan dari peserta
sebagai penyelarasannya, bersamaan dengan pemaparan Program Indonesia Berzakat
oleh Lembaga Amil Zakat Syarikat Islam (LAZSI).
Tema Mukernas
Back to Azimuth: Pemantapan Program Aksi dan Penguatan Akar Padi
Menuju Kemandirian Bangsa
Tujuan Mukernas
Dalam Mukernas I Syarikat Islam tahun 2017 ini diharapkan dapat tercapainya
sasaran yang dikehendaki:
Tersusunnya rencana program aksi Syarikat Islam yang siap segera untuk
digulirkan utamanya yang terkait pemberdayaan ekonomi kerakyatan
kaum/ummat dengan penguatan pada pendidikan, siyasah, dan kaderisasi.Tertatanya infrastruktur organisasi Syarikat Islam di semua jenjang
kepemimpinan Syarikat Islam seluruh Indonesia. Tersusunnya Visi SI 2045 yang menjadi acuan baku dalam perjuangan Syarikat
Islam hari ini dan ke depan menyongsong Seabad Kemerdekaan Indonesia.
PELAKSANAAN
ACARA DAN PERSIDANGAN
1. Acara Pembukaan
Mukernas secara resmi dibuka oleh DPP SI DR.Hamdan Zoelva.SH.,MH
2. Persidangan Mukernas akan dilaksanakan pada
ï‚· Hari : Jumat s.d. Ahad
 Tanggal : 19 – 21 Mei 2017
ï‚· Bertempat di : Gedung Diklat Mahkamah Konstitusi
Jalan Raya Puncak KM-83 Cisarua, Bogor
Peserta yang mengikuti Munas 1berasal dari DPP dan Dewan Pimpinan Wilayah Syarikat Islam sejumlah 350 orang
ï‚· Unsur DPP : Dewan Pusat = 30 orang
Majelis Syar’i = 20 orang
LTSI Harian = 30 orang
Badan Khusus = 53 orang
ï‚· Unsur DPW : Dewan Wilayah = 34 orang
Pimpinan Wilayah = 68 orang
ï‚· Undangan Khusus : Tokoh = 15 orang
DPC Syarikat Islam = 100 orang
Pelaksana Mukernas I Syarikat Islam adalah panitia yang dibentuk oleh Pimpinan
Pusat ujarnya*(heri)
sumber: riauin.com